Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Achmad Basuki, Bos Busana Muslim yang Hobi Jual Kerupuk Terasi

Mulai Mengoreng hinga Jual ke Warung Dikerjakan Sendiri

Jumat, 27 Februari 2015 – 22:54 WIB
Achmad Basuki, Bos Busana Muslim yang Hobi Jual Kerupuk Terasi - JPNN.COM
Achmad Basuki menunjukkan krupuk hasil gorengannya.(WS Hendro/Jawa Pos/JPNN

Basuki rupanya pintar dalam melihat peluang bisnis. Dia melihat ceruk pasar busana anak-anak muslim belum tergarap baik. Padahal, konsumennya banyak. Dia lantas berfokus pada ceruk pasar itu dengan membuat brand Habibah Collection. Merek tersebut diambil dari nama anak pertamanya, Habibah Asmaul Husna.

Dalam waktu sebulan, dia berhasil menjahit 200 potong baju. Produk perdana itu pun langsung dipasarkan ke toko-toko baju anak. Penjualannya sangat menggembirakan karena dalam waktu sebulan, semua baju terjual. ”Kami sangat bersyukur, produk Habibah diterima pasar,” jelas pencinta makanan sate dan gule itu.

Agar penjualan semakin lancar, Basuki berusaha membuka peluang kepada masyarakat untuk menjadi distributor produk Habibah Collection. Ternyata banyak masyarakat yang berminat. Ada 15 orang yang mau menjadi distributor. Keberadaan distributor sangat penting.

Pada tahun-tahun berikutnya, produksi Habibah meningkat pesat. Mulai 2003 produksi baju bisa mencapai 3.000–3.500 potong. Dalam setahun bisa mencapai 35 ribu potong. Jumlah penjahit juga semakin banyak, yaitu 70 orang. Produk Habibah semakin digemari. Selain baju muslim untuk anak, Basuki membuat mukena.

Karena usahanya sudah cukup maju, Basuki pun bisa membeli rumah milik tetangganya yang berukuran 11 x 30 meter dengan harga Rp 450 juta. Semua produksi dipindahkan ke rumah tersebut. Selanjutnya, dia membeli satu rumah lagi berukuran 6 x 15 meter dengan harga Rp 127 juta. Rumah yang lebih kecil digunakan untuk menjahit. Rumah yang lebih besar dimanfaatkan untuk kantor serta gudang penyimpanan kain dan produk yang sudah jadi.

Produk Habibah tidak hanya merambah Jatim, tetapi juga luar pulau. Tingkat produksinya makin tinggi. Usaha konfeksi yang dia kelola bisa menghasilkan 45 ribu–50 ribu potong. Bahkan, jumlah penjahitnya mencapai 100 orang.

Dalam sebulan, omzet yang dia peroleh bisa mencapai Rp 300 juta.

”Itu kalau hari-hari biasa,” terang dia.

ACHMAD Basuki mempunyai sebuah kebiasaan yang tidak lazim. Meski sudah menjadi bos Habibah Collection, brand busana muslim beromzet ratusan juta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News