Ada Kabar Gembira dari Menristek Bambang
Kedua mode tersebut dapat digunakan pada saat pasien berada di rumah maupun dalam perjalanan (di mobil _ambulance_), namun tidak digunakan di ruang isolasi.
COVENT-20 telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan KEMENKES AKD 20403021003 dan telah diproduksi sekitar 300 unit oleh beberapa mitra Produsen Alat Kesehatan (Alkes) di antaranya PT Enesers Mitra Berkah, PT Graha Teknomedika, dan PT PINDAD dan dikalibrasi oleh beberapa mitra Perusahaan Kalibrasi Alkes.
5. DHARCOV-23S
Ventilator Emergency CMV dan CPAP berbasis pneumatic DHARCOV 23S. Ventilator ini dikembangkan oleh BPPT bekerja sama dengan PT Dharma Precission Tools dan telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan KEMENKES RI AKD 20403020892.
Dharcov-23S telah memasuki fase produksi masal. Total unit dalam batch pertama yang akan diproduksi adalah sebanyak 200 unit ventilator, sampai dengan 19 Juni 2020 telah selesai diproduksi dan terkalibrasi sebanyak 100 unit. Sedangkan sisanya akan selesai pada akhir minggu ketiga Juni 2020.
Selain kelima ventilator tersebut, BPPT bekerja sama dengan PT Polijaya juga sedang mengembangkan BPPT3S-Poly yang masih dalam uji sertifikasi. Sedangkan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Toyota dan industri lokal, mengembangkan tiga jenis ventilator, yakni versi fully featured ventilator (high end), versi low cost dan versi ambu bag conversion.
Selain itu, ITS melalui Tim Ventilator Departemen Teknik Fisika ITS telah menciptakan Simple and Low-Cost Mechanical Ventilator atau Robot Ventilator. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: