Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ada Kasus Khusus Dibahas Bareng di Grup BBM atau WhatsApp

Sabtu, 10 Januari 2015 – 08:35 WIB
Ada Kasus Khusus Dibahas Bareng di Grup BBM atau WhatsApp - JPNN.COM
Prof Eka Julianta. Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos/JPNN.com

Terkait dengan perkembangan ilmu medis bedah saraf, Eka menyatakan, Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara maju seperti Jepang, Eropa, atau AS. Asalkan, perlengkapan medis yang disiapkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan bedah saraf di Indonesia distandarkan dengan negara-negara maju itu.

"Selama alatnya sama, manusianya bisa belajar," tegasnya.

Eka juga mengkritisi kebijakan pencetakan dokter-dokter spesialis di Indonesia. Selama ini, hanya fakultas kedokteran di kampus negeri yang berhak mencetak dokter-dokter spesialis.

Untuk dokter spesialis bedah saraf, misalnya, jumlahnya saat ini sekitar 250 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa, rasionya 1 dokter spesialis bedah saraf berbanding 1 juta penduduk. (wan/c5/kim)

PEMBEDAHAN otak atau jaringan saraf termasuk tindakan medis yang rumit. Tetapi, di tangan Prof Eka Julianta Wahjoepramono, operasi pembedahan otak

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close