ADB 2023, Wujud Nyata Memajukan Kebudayaan Desa Lombok
Didominasi oleh petani dan buruh, desa ini menjadi tujuan wisata pada setiap akhir pekan, saat warga dari kota-kota sekitar datang untuk menikmati keberagaman etnis, agrowisata Paloh Naga, Sanggar Lingkaran, Pasar Kamu Kawan Lama, dan Pasar Selayar Denai. Dikenal juga sebagai Kampung Lama, Desa Denai Lama aktif dalam pemberdayaan masyarakat.
Dengan mengelompokkan anak-anak sebagai "Hulu," poros muda sebagai "Batang," dan orang tua sebagai "Hilir," desa ini mendorong keberlanjutan melalui pengembangan varietas tumbuhan pangan lokal, tanaman obat tradisional (toga), dan rempah-rempah.
Dalam tiga tahun terakhir, Desa Denai Lama telah mempromosikan kerja sama dan membangkitkan budaya Melayu Pesisir dengan melibatkan Perguruan Tinggi serta desa-desa sekitarnya, termasuk hasil pemekaran seperti Desa Denai Sarang Burung, Denai Kuala, dan Desa Binjai.
3. Desa Danau Lamo, Jambi
Desa Danau Lamo terletak di Cagar Budaya Nasional Candi (KCBN) Muaro Jambi, yang mencakup area seluas 3.981 hektar, delapan kali lipat luas Candi Borobudur.
KCBN Muaro Jambi, di Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Tanjung Muaro Jambi, menggambarkan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu dari abad ke-7 hingga ke-12 Masehi.
Candi Muaro Jambi di dalamnya diakui sebagai universitas filsafat dan agama Buddha tertua dan terluas di Asia Tenggara.
Meski terdapat 82 bangunan bata, belum semuanya dapat dipugar. Beberapa candi yang telah dipugar antara lain Candi Gumpung, Kedaton, Kota Mahligai, Astono, Kembar Batu, Gedong Satu, Gedong Dua, dan Telago Rajo. Desa Danau Lamo, bersama Desa Baru, Desa Kemingking Luar, dan Desa Muara Jambi, menjadi penjaga KCBN Muaro Jambi.