Agum Apresiasi Pesatnya Pembangunan Pelabuhan Probolinggo
Menurutnya, pelabuhan Probolinggo sangat membantu mengurangi kepadatan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya karena mampu membantu mengurangi biaya transportasi di wilayah Pasuruan-Probolinggo-Situbondo-Bondowoso dan sekitarnya, sehingga ongkos transportasinya jadi lebih efisien hingga 32 persen.
Awalnya, Pelabuhan Probolinggo dibangun dan dikembangkan dengan tujuan sebagai cadangan sistem transportasi Provinsi Jawa Timur akibat bencana lumpur Lapindo.
Namun dalam perkembangannya, pelabuhan ini mampu berperan lebih dan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi. Hal itu dibuktikan dengan perkembangan arus bongkar muat barang di Pelabuhan Probolinggo yang cukup signifikan dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Total volume bongkar muat pada tahun 2016 sebesar 432.578 ton. Kemudian pada Juli 2017 jumlah itu meningkat 80.70% persen menjadi 781.706 ton, dengan jumlah kedatangan kapal (ship call) 300 unit pada tahun 2016 dan meningkat menjadi 362 pada tahun 2017 atau mengalami pertumbuhan peningkatan sebesar 20,67%.
Untuk meningkatkan kinerja pelayanan Pelabuhan Probolinggo maka BUMD PT Delta Artha Bahari Nusantara (PT DABN) akan bekerja sama dengan Badan Usaha Pelabuhan PT Wahyu Samudra Indonesia (WSI). MOU antara PT. DABN dan PT.WSI telah ditanda tangani di Malang pada 20 Maret 2018. Sedangkan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ditanda tangani pada 4 Juni 2018 di Jakarta. (esy/jpnn)