Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

AirAsia Listing Pengujung 2011

Jumat, 15 Juli 2011 – 12:39 WIB
AirAsia Listing Pengujung 2011 - JPNN.COM
Dari dana segar senilai USD 150-200 juta itu, perseroan akan membeli armada sebanyak lima pesawat baru jenis Airbus A320. Armada itu dibutuhkan, sesuai dengan konsep low cost carrier, yang akan mengangkut banyak penumpang dengan biaya bahan baker cost of fuel  yang sama.

Saat ini IAA memiliki 20 pesawat sewa jenis airbus, dimana 16 diantaranya beroperasi. Nantinya, perseroan mengharapkan bisa memiliki 30 pesawat jenis airbus pada 2015. Untuk pembelian, akan dilakukan secara bertahap. Manajemen mengharapkan bisa mendapat bagus dengan harga murah. Dalam membeli pesawat, manajemen menerapkan strategi tersendiri yaitu mengunci (lock) harga pada saat penandatanganan perjanjian. Pesawat yang dibeli pun tidak full option.

Dengan tambahan armada itu, perseroan mengharapkan kinerja akan bertumbuh seiring banyaknya penumpang serta rute yang ditempuh. Pada tahun 2010, kinerja perseroan meningkat pesat. Di mana pendapatan tercatat Rp 2,76 triliun naik 39 persen dari 2009, sementara laba bersih mencapai Rp 474 miliar naik lebih dari 351 persen dibanding tahun sebelumnya.

Lonjakan keuntungan itu, disebabkan peralihan pesawat yang dilakukan perseroan. Tahun lalu, IAA melakukan pergantian beberapa pesawat dari  jenis 737 yang hanya memiliki 148 penumpang ke airbus, yang mampu mengangkut 184 penumpang. Nah, tahun ini, IAA menargetkan bisa mencapai pendapatan sebesar Rp 3,3 triliun, sementara laba diharap menembus level Rp 500 miliar. “Itu didukung kenaikan jumlah penumpang, yang kami harap mencapai 4,5 juta penumpang,” tukas Dharmadi.

Analis PT Anugerah Securindo Indah, Viviet S Putri menilai, IAA memiliki prospek sangat bagus. Baik secara industri maupun pengelolaan manajemen. Melihat kinerja IAA positif, dengan pertumbuhan laba yang baik didukung efisiensi perseroan. “Manajemen mampu menekan biaya yang tidak perlu dikeluarkan untuk industri penerbangan. Di samping kemampuan menambah pendapatan, melalui ancillary,” ulas Viviet. (far)

JAKARTA - PT Indonesia Air Asia (IAA) berencana go public lewat mekanisme penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada kuartal empat

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News