Airlangga Hartarto: Inflasi Indonesia Tetap Stabil Seiring Daya Beli Masyarakat Masih Terjaga
jpnn.com, JAKARTA - Menko Bidang Perekonoian Airlangga Hartarto mengatakan tingkat inflasi Indonesia pada bulan September 2024 tetap rendah dan stabil seiring dengan masih berlangsungnya musim panen beberapa komoditas di sejumlah daerah sentra produksi.
“Realisasi inflasi Indonesia pada September 2024 terkendali di level sebesar 1,84 persen (yoy), atau lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 sebesar 2,12 persen (yoy), dan masih masuk dalam rentang target 2,5%±1 persen,” ujar Airlangga Hartarto seperti dilansir dalam siaran pers Juru Bicara Kemenko Perekonomian sekaligus Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Menurut Airlangga, capaian ini mencerminkan berbagai langkah yang diambil Pemerintah d iantaranya melalui optimalisasi operasi pasar murah, fasilitasi distribusi pangan, penyaluran bantuan pangan, pengembangan kios pangan, dan kerja sama antar daerah telah berhasil dalam menjaga stabilitas harga, terutama komoditas pangan.
Deflasi month-to-month pada September 2024 terutama disebabkan oleh penurunan harga pada komponen harga bergejolak (volatile food/VF) yang mengalami deflasi sebesar 1,34 persen (mtm) dan penurunan pada komponen harga diatur Pemerintah, terutama penurunan harga BBM.
Menurut Airlangga, penurunan harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, dan tomat didorong oleh masih berlangsungnya musim panen di sejumlah daerah sentra produksi.
Secara tahunan, komponen harga bergejolak masih mengalami inflasi sebesar 1,43 persen (yoy), berada dalam sasaran di bawah 5 persen sesuai hasil high level meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) 2024.
Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) terus meningkat mencerminkan daya beli petani yang tetap terjaga di tengah penurunan harga komoditas pangan.
Pada September 2024, NTP tercatat sebesar 120,30 naik 0,38 persen dari bulan sebelumnya.