Ajak Pemilih Gunakan Hati, Yuddy Tulis Puisi 'Salam 5 jari'
Ketika bertatap muka di panggung televisi, ia selalu memberi tanda hormat dan berkata setuju.
Tapi, mengapa saat berkampanye, ia justru selalu mengumpat-umpat dan menghina: "Capres boneka! Capres kacung!"
Bukankah itu jauh dari sikap rasa penuh hormat?
Menyelamatkan 1 orang TKI dari ancaman hukuman mati dianggap sebagai jasanya.
Tapi mengapa ia terlibat penculikan 9 aktivis 1998 yang melawan rezim otoriter yang telah menghancurkan negeri? Hanya untuk menang?
Ia itu TEGAS atau TEGA?
Saatnya jeli mencermati, mana yang tak berambisi, berjuang untuk negeri dengan hati suci, dan mana yang sejak lama berambisi dan mengupayakan segala strategi.
Renungkanlah... Pilihlah dengan hati pada 9 Juli nanti.