Akademisi Hingga Ulama Banten Tak Percaya Dahlan Korupsi
“Beliau adalah sosok tokoh nasional yang seharusnya menjadi contoh bagi pemimpin negara. Punya komitmen terhadap masyarakat pribumi, mampu memelihara kebinekaan. Dan itulah prototipe pemimpin masa depan,” kata.
Ia menyinggung kasus hukum yang menimpa Dahlan. Menurutnya, ada tahapan yang terlewat dan terkesan dipaksakan.
“Dari sisi proses bukan saja sudah lama kasusnya terjadi, tetapi ada tahapan sepertinya terlewat, yaitu hasil audit lembaga berwenang tentang ada tidaknya kerugian negara sebagaimana kasus lainya baru dinyatakan statusnya,” katanya.
“Sementara dalam kasus Pak Dahlan proses itu dilewati melainkan langsung penahanan. Ini sangat memprihatinkan, ingat negara kita adalah negara hukum bukan negara kekuasaan,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris PWNU Banten.
Amas mengatakan, jika perlu memberikan jaminan atas penahanan Dahlan. “Semoga musibah cepat berlalu. Tuhan bersama kita,” katanya.
Dihubungi terpisah, Akademisi Untirta Suwaib Amiruddin menilai, kasus yang menjerat Dahlan Iskan sebagai kriminalisasi hukum. Sebab, selama ini tidak jelas kesalahan Dahlan yang menyebabkan kerugian negara. “Secara nyata yang kasus yang disampaikan seperti opini, bukan fakta yang real kriminal yang menyebabkan kerugian negara,” katanya.
Ia mendesak, agar proses hukum ditegakkan secara adil sehingga orang yang bersalah tidak menjadi korban kekuasaan. “Saya kita, harus dibuka seterang-terangnya, apakah benar kasus yang menimpa beliau benar-benar telah menyeleweng dan menyebabkan kerugian negara, atau kah sebuah kasus yang dipolitisasi?,” tanya.
Karena itu, Suwaib memberikan dukungan kepada Dahlan agar bisa melewati musibah tersebut. “Kami memberikan dukungan kepada beliau, karena masyarakat berharap proses penegakan hukum dilakukan penuh dengan keadilan sehingga orang baik seperti Pak Dahlan tidak menjadi korban politisasi hukum,” katanya.