Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Akademisi Optimistis Program Kementan Dorong Entrepreneur dan Akselerasi Ekspor

Selasa, 10 Maret 2020 – 14:10 WIB
Akademisi Optimistis Program Kementan Dorong Entrepreneur dan Akselerasi Ekspor - JPNN.COM
Pekerja saat memeriksa manggis yang akan diekspor. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Akademisi dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana Bali, Prof Dr. I Made Supartha Utama mendukung berbagai kebijakan dan program Kementerian Pertanian (Kementan) selama lima tahun ke depan. Menurut Prof. Utama, pencanangan di antaranya adalah Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) dan penguatan data berbasis Agriculture War Room (AWR).

Prof Utama mengatakan, kedua program yang digagas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo itu diharapkan mampu mendorong entrepreneur muda terjun secara langsung dan melipatgandakan lalu lintas ekspor dengan cara kerja yang tidak biasa

"Saya sangat optimistis bahwa eskpor kita bisa meningkat tajam. Namun saya kira program ini juga harus menjadi perhatian bersama untuk mempercepat mewujudkannya. Terutama Geratieks dan AWR harus berjalan secara beriringan," kata Utama, Selasa, (10/3).

Ke depan, kata Prof. Utama, pemerintah wajib memperhatikan semua aspek yang berkaitan dengan pembangunan sistem. Langkah ini perlu dilakukan untuk mengkreasikan produk pertanian yang ada di hulu maupun di hilir. Terlebih, pemerintah juga wajib mempelajari dinamika konsumen masyarakat.

"Menurut saya, jika sistem ini sudah terbangun secara benar, makan untuk memenuhi kebutuhan ekspor tidak akan sulit. Toh saat ini kita masih menjadi penyulplai produk pertanian terbesar di dunia," katanya.

Di sisi lain, penerapan program Geratieks juga harus dibarengi dengan tumbuh kembangnya petani muda secara cepat. Ini bisa dilakukan melalui program Petani Masuk Sekolah (PMS) sebagai solusi permanen dalam mengatasi minimnya minat anak muda.

Karena itu, ke depan, pemerintah diharapkan membuat pendekatan khusus kepada anak muda untuk meyakinkan mereka tentang bertani di era 4.0.

"Di Bali, kami memiliki komunitas namanya Petani Muda Keren. Disini para petani saling memberikan ilmu dengan petani baru dan mengajar anak-anak muda lainya yang tertarik dengan pertanian. Ini sangat luar biasa kerena mereka mampu membangun minat anak muda lainya," tutupnya.(ikl/jpnn)

Program Kementan di antaranya adalah Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) dan penguatan data berbasis Agriculture War Room (AWR).

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close