AKBP Teddy: Tidak Gampang, Penjahat Hebat-Hebat
jpnn.com, KUTAI TIMUR - Kapolres Kutai Timur AKBP Teddy Ristiawan mengakui upaya membongkar bandar narkoba tidak mudah.
"Susah membongkar bandar narkoba karena langsung terputus sumbernya. Mereka tertutup. Tak gampang. Kami sudah telusuri, tetap saja mata rantainya terputus," ujar Teddy sebagaimana dilansir laman Kaltim Post, Minggu (14/10).
Dia menambahkan, bandar narkoba memiliki banyak cara untuk mengedarkan barang haram ke masyarakat.
"Penjahat semua hebat-hebat. Makanya, kami setop pengedar saja. Memang biasa mereka menyebut nama, tetapi itu tidak cukup. Kami butuh bukti juga. Kalau tidak ada bukti, susah," kata Teddy.
Dia pun mengakui Kutim merupakan salah satu pusat peredaran narkoba.
"Narkoba ini tidak habis-habis. Tahanan polres paling banyak kasus narkoba. Sebanyak 70 persen tahanan dari kasus narkoba," kata Teddy.
Menurut dia, hampir setiap pekan ada pengguna maupun bandar narkoba yang tertangkap.
Meski demikian, peredaran narkoba di Kutim tetap masih tinggi.