Akhir Perjalanan Raja dan Ratu Begal Makassar
Iptu Nurthajayana kemudian merinci tentang pelaku lainnya. Saat beraksi, IH berboncengan dengan AL menggunakan sepeda motor Honda Beat warna oranye. NS berboncengan dengan IK mengendarai motor Mio Sporty warna putih. Lalu AN berboncengan CP memakai Suzuki Nex warna hitam.
”Ketika beraksi, Angga membawa badik. Sedangkan rekannya AN membawa parang stainless. NS membawa pisau stainless. Setelah melakukan aksinya, para pelaku kemudian bertemu di Jalan Tupai dan bersama-sama melihat barang hasil kejahatannya,” jelas Nurthajayana.
Lokasi lain yang ditempati suami ini beraksi, yakni di Jalan Veteran, dekat bundaran Pa’baeng-baeng. Ketika itu bulan Mei 2016. Mereka berhasil merampas HP Mito Android warna hitam. Keduanya berboncengan mengendarai sepeda motor Suzuki Spin warna hitam biru.
Bersama rekannya berinisial IM, NS, AL, IB dan AN, pasutri ini juga melakukan begal di Jalan Sultan Hasanuddin, depan Monumen Mandala Makassar. Kala itu bulan Juni 2016. HP Advan android milik korban berhasil dibawa kabur. Aksi selanjutnya pada bulan April 2016 di Jalan Kakatua, dekat Asrama Mattoangin Makassar. HP Samsung lipat milik korban berhasil dibawa kabur.
Lalu di bulan Oktober 2016. Pelaku beraksi di Jalan Cenderawasih, dekat Pasar Senggol. HP Samsung J2 warna hitam milik korban diambil paksa oleh pelaku.
Pada bulan yang sama, aksinya di Jalan Daeng Tata, dekat tempat biliar. Tersangka merampas HP Samsung Android warna hitam. Pada semua aksinya, suami istri ini mengendarai sepeda motor Suzuki Spin warna hitam biru.
Pada bulan November 2016, mereka beraksi lagi di Jalan Monginsidi Lama Makassar. Bulan Desember aksinya di Jalan Sultan Alauddin. Yang diambil dari korban adalah handphone.
”Kalau aksi terakhir, tersangka Angga melakukannya seorang diri tanpa melibatkan istrinya. Ia menggunakan sepeda motor Suzuki Spin warna hitam biru. Kasusnya masih kita kembangkan. Enam rekannya yang lain masih dalam pengejaran. Kemungkinan masih ada lokasi lain yang mereka tempati beraksi. Semuanya akan terungkap setelah enam rekannya telah kami tangkap,” kata Iptu Nurthajayana. (ish/rus/jpnn)