Akhir Petualangan Berlusconi
Zinadine Zidane--yang membawa Real Madrid menjadi satu-satu klub yang menjuarai Liga Champions tiga kali berturut-turut back to back--juga disebut sebagai pelatih jenius. Pemilik Real Florentino Peres bisa disebut sebagai jenius dalam bisnis sepak bola, tetapi ia bukan pemilik tetap Real Madrid. Peres juga belum teruji di kancah politik.
Beda dengan Berslusconi. Ia membawa Milan ke dalam masa kejayaan terbesar sepanjang sejarah. Milan menjadi raja Eropa dan membawa sepak bola Italia menuju revolusi dan menjadi episentrum sepak bola dunia pada masa jayanya.
Pada periode 1990-an, kompetisi sepak bola Seri A Italia adalah kompetisi terbaik di dunia. Semua pemain paling top dari seluruh dunia berkumpul di Italia. Ketika itu sepak bola Inggris masih primitif dengan pola hit and run. Sepak bola Jerman masih mandek dengan permainan mekanik mirip mesin diesel. Sepak bola Belanda kehilangan aura setelah era total football Rinus Michel meredup. Sepak bola Spanyol baru merayap dengan kehadiran Johan Cruyff membawa konsep total football di Barcelona.
Pada saat itu Berlusconi adalah raja sepak bola Eropa. Ia membawa revolusi sepak bola Italia dan Eropa, sekaligus membawa revolusi dalam tata cara pengelolaan sepak bola menjadi bisnis multi-miliar dolar.
AC Milan menjadi personifikasi Berlusconi yang flamboyan dan penuh daya tarik. Pelatih Milan Arrigo Sacchi menciptakan revolusi sepak bola dengan memperkenalkan pola permainan corto e stretto, pendek merapat, yang menjadikan sepak bola Italia merajai dunia. Revolusi yang sama diperkenalkan oleh Pep Guardiola sepuluh tahun kemudian ketika menemukan tiki taka, yang menjadikan Barcelona dan timnas Spanyol menjadi raja Eropa dan dunia.
Sepak bola Italia terkenal sebagai sepak bola kolot yang membosankan dengan pertahanan ketat ala grendel. Pemain belakang timnas Italia seperti Claudio Gentile terkenal di seluruh dunia bukan sebagai pemain belakang modern, tetapi sebagai tukang jagal terhadap Maradona.
Sepak bola kolot ala Italia dengan pertahanan grendel catenaccio diperkenalkan oleh Enzo Bearzot yang membawa Italia menjadi juara dunia pada 1982. Tetapi Italia dianggap merusak sepak bola dengan permainan negatif yang membosankan.
Pada awal 1980-an, Berlusconi membeli saham AC Milan dan dia membawa perubahan besar. Wajah pemain belakang tukang jagal ala Gentile berubah dengan munculnya Franco Baressi yang menjadi pemain belakang paling flamboyan dan merajai Italia dan dunia. AC Milan juga melahirkan Paulo Maldini yang dianggap sebagai pemain belakang modern terbaik dalam sejarah.