Akhir September, Seluruh Kuota Mitan Subsidi Tarakan Ditarik
jpnn.com - TARAKAN - Akhir bulan ini, Pertamina akan menarik seluruh kuota minyak tanah bersubsidi untuk Kota Tarakan. Program konversi BBM ini telah dilakukan secara bertahap.
Menurut Executive Retail III Pertamina Tarakan Benny Hutagaol, kebijakan tersebut sesuai dengan arahan tim manajemen Pertamina di Balikpapan. Terkait konversi minyak tanah ke gas, sudah ada kebijakan baru mengenai harga eceran tertinggi (HET) baru elpiji 3 kilogram yang telah diputuskan dengan harga Rp 15.500.
Hanya saja, lanjut Benny, HET baru tersebut belum diterapkan menunggu stok elpiji 3 kg di agen-agen yang masih menggunakan HET lama habis dulu.
“Karena yang lama masih ada sehingga mungkin menjadi resiko bisnis. Sementara itu, untuk minyak tanah bersubsidi kita rencanakan akhir bulan ini sudah 0 persen. Pernarikan itu nantinya akan dilakukan secara bertahap dengan jumlah kuota 30 ton per hari untuk wilayah Kota Tarakan,” kata Benny.
Benny juga menyampaikan, sesuai dengan arahan Wali Kota Tarakan, pihak pertamina harus mencermati dan fokus di masyarakat wilayah mana saja yang perlu ditarik dan tidak perlu. Namun, mekanismenya dengan adanya HET baru yang telah ditetapkan maka penarikan minyak tanah dapat saja dilakukan setelah realisasi elpiji 3 kg telah dilakukan.
“Dalam beberapa hari ini mungkin stok lama sudah habis. Karena tidak mungkin mereka tumpuk,” ujarnya.
Dia menegaskan, elpiji yang sudah datang belum dibagikan karena yang lama masih ada. Namun sudah jadwalkan pada saat minggu pertama pendistribusian elpiji dengan harga baru maka penarikan untuk minyak tanah subsidi juga mulai dilakukan disesuaikan dengan pendistribusian elpiji. Untuk masyarakat yang tetap ingin menggunakan minyak tanah tetap dilayani oleh Pertamina akan tetapi minyak tanah non bersubsidi dengan harga yang lebih tinggi.
“Untuk non subsidi akan tetap ada namun penyaluran terbatas meskipun kuota banyak. Mengenai penyaluran nantinya akan dibuatkan di titik tertentu di masing-masing kecamatan. Agar masyarakat yang masih ingin menggunakan minyak tanah tetap terlayani saat subsidi sudah habis,” jelasnya.