Akibat Terbujuk Sabu-Sabu Lebih Hebat daripada Obat Kuat
Sebab, usia Djamsi sudah tidak muda lagi, sudah kakek-kakek. Lelaki yang bekerja serabutan di pabrik itu mengaku harus sanggup melayani dua istrinya.
Kemarin sore dua istri Djamsi menjenguk ke sel tahanan Mapolsek Cerme.
Tidak banyak kata-kata. Djamsi hanya titip permintaan maaf untuk kelima anaknya di rumah.
"Anak bungsu tadi menangis mencari abahnya. Saya tidak tega," ucapnya.
Bagaimana dengan Busri? Lelaki asal Morokrembangan, Surabaya, itu ditangkap karena satu jaringan dengan Djamsi. AKP Tatak menyebutkan,
Busri bertugas mengantarkan sabu-sabu ketika ada orang pesan. Sehari-hari Busri berjualan kopi di Kalianak.
Mengantar sabu-sabu dilakukan untuk mencari tambahan uang.
"Saya tidak pernah memakai upah dari mengantar sabu untuk menafkahi keluarga. Uangnya saya pakai sendiri," ucapnya.