Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Akil Balig

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Senin, 25 Oktober 2021 – 11:09 WIB
Akil Balig - JPNN.COM
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Akil balig atau dalam ilmu biologi lebih dikenal sebagai pubertas, adalah fase perkembangan fisik dan mental seoang anak yang ditandai dengan munculnya tanda kelamin primer.

Pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan mimpi erotis, yang sering disebut sebagai mimpi basah, dan pada anak perempuan ditandai dengan menstruasi atau haid, sebagai tanda ovarium mulai menghasilkan ovum.

Dalam Islam dikenal istilah akil balig untuk menandai apakah seseorang sudah dapat dibebani dengan kewajiban menjalankan syariat agama secara penuh atau belum. Terdapat tanda-tanda umum kapan seseorang, baik lelaki maupun perempuan, sudah memasuki usia akil balig.

Akil yang secara bahasa artinya berakal, memahami, atau mengetahui. Sementara itu, balig dapat didefinisikan sebagai seseorang yang sudah mencapai usia tertentu dan dianggap sudah dewasa, atau sudah mengalami perubahan biologis yang menjadi tanda-tanda kedewasaannya.

Di dalam kitab-kitab fikih istilah yang baku adalah ‘’balighan aqilan’’, secara etimologis artinya sudah sampai umur dan sudah cukup punya akal. Untuk menandai fase kedewasaan seseorang disebut sebagai ’’baalighan ’aaqilan rasyiidan” yang bermakna telah sampai umur, berakal, dan dewasa.

Ketika sudah mencapai tiga persyaratan itulah seorang anak mulai menapaki fase kedewasaan. Ia sudah masuk dalam kategori ‘’mukallaf’’, atau terbebani dengan kewajiban menjalankan syariat agama secara penuh.

Pribadi yang belum akil balig berarti masih anak-anak yang belum dewasa dan belum dibebani dengan kewajiban syariat. Anak yang belum akil balig adalah anak yang belum sampai akalnya.

Akil balig adalah diksi biologi, psikologi, dan juga agama. Namun, tampaknya, istilah ini bakal menjadi diksi baru dalam lanskap politik Indonesia, setelah Ketua PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir memakai istilah itu untuk merespons Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir memakai istilah akil balig untuk merespons Gus Yaqut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close