Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Aksi Marinir Indonesia yang Stupid Crazy VS Gengster Pelabuhan (2/habis)

Selasa, 13 Oktober 2015 – 18:11 WIB
Aksi Marinir Indonesia yang Stupid Crazy VS Gengster Pelabuhan (2/habis) - JPNN.COM
Pamflet propaganda capaian Operasi Tertib.

jpnn.com - MULANYA Menteri Distribusi Kabinet Kerdja rezim Soekarno, Dr. Leimena hanya menugaskan ALRI untuk melancarkan distribusi sandang pangan yang macet di pelabuhan. Eh...dasar stupid crazy, nenek moyang Marinir itu menyapu bersih mafia pejabat tinggi dan gengster-gengster pelabuhan. Ini aksinya... 

=======
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
=======

Dalam menjalankan Operasi Tertib, pihak Angkatan Laut dapat melihat dengan mata kepala sendiri banyak hal-hal yang tidak beres, yang dahulu hanya dibaca di surat-surat kabar atau didengar saja. 

(baca: Aksi Nenek Moyang Marinir yang Stupid Crazy VS Gengster Pelabuhan--bagian1)

Tanjung Priok
 
Di Tanjung Priok, sebagaimana dijelaskan Srijono Prodjosukanto, Komandan ke-I Operasi Tertib, selain kena bea cukai yang resmi, barang-barang eksport dan import juga terkena ongkos-ongkos bea cukai perseorangan dari gengster-gengster yang jumlahnya tak sedikit. 

Boleh dikatakan setiap hidung minta bea cukai atau kasarnya minta disemir. Time dan schedule kapal muat bongkar tidak ditentukan oleh mereka yang berwenang, melainkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, jaitu tukang2 pukul jang berdiri didekat kapal2 jang sedang muat bongkar. Kalau mereka menentukan kapal harus muat ini dan itu, maka itu harus didjalankan.

"Anehnya, keadaan demikian itu sudah menjadi mode, dan semua orang telah menjesuaikan diri dengannja," tulis Srijono Prodjosukanto dalam artikel bertajuk Operasi Tertib, termuat dalam majalah Jalasveva Jayamahe, terbit akhir 1960.

Dia menjelaskan, keadaan gudang tidak keruan. Yang penuh dikatakan kosong, yang kosong dikatakan penuh. Dan pengambilan barang-barang dari gudang dalam keadaan utuh, termasuk mustahil.

MULANYA Menteri Distribusi Kabinet Kerdja rezim Soekarno, Dr. Leimena hanya menugaskan ALRI untuk melancarkan distribusi sandang pangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News