Aksi Terorisme Dinilai Lecehkan Penegak Hukum
Priyo juga mendesak, pihak pemerintah harus menata ulang sistim pencegahan dini yang melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak di lini bawah untuk cencegahan diri.
Sistem pelaporan warga di setiap RT/Desa perlu dihidupkan, termasuk mendeteksi mulai dari pembuatan KTP. Di era kepemimlinan HM. Soeharto dirasakan efektif menanggulangi teroris.
"Jika melihat amatan jaringan ini bisa saja bermukim di kontrakan, dan bahkan diduga kuat bersembunyi di institusi pemerintahan, ormas maupun partai politik," tegas Priyo
Kondisi bangsa yang lebih terbuka dengan adanya globalisasi, pemerintah bisa melakukan Litsus guna mengidentifikasi bersih atau tidaknya seseorang yang dicurigai masuk jaringan teroris.
Sementara itu, Ketua Generasi Muda Berkarya (GMB) Raden Andreas Nandiwardhana mengatakan, pihaknya mengutuk aksi teror yang telah merenggut korban jiwa dan belasan orang luka-luka.
"Bayangkan saja, anak-anak yang tidak berdosa mengalami luka yang cukup serius akibat ledakan bom itu. Dan tentunya, tidak satupun agama di dunia memperbolehkan kekerasan,” tandas Andreas, yang juga eks wasekjen Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG-Ormas Sayap Partai Golkar). (mg7/jpnn)