Akting Joane Win Menggetarkan Jiwa Warga Amerika
Michelle Tedja, seorang mahasiswi dari University of Illinois Chicago yang juga menjabat sebagai Vice President for Permias Chicago, menyatakan sangat suka dengan akting dan peran yang dibawakan Joane Win.
Menurut dia pesan dan pelajaran yang disampaikan di monolog Cotton Candy sangat kuat dan ekpresif.
"Di Indonesia sering dengar banyak cerita tentang peristiwa kerusuhan saat itu, saya takut, dan mungkin saat menonton, jadi teringat lagi cerita-cerita itu makanya saya sempat menangis dan pergi keluar untuk menenangkan diri. Saya sangat suka dengan akting Joane Win," ujar Michelle.
Sementara, Ted C. Fishman, jurnalis New York Times dan penulis buku bestseller yang sempat menjadi dosen tamu di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, menyatakan tema monolog Cotton Candy relevan dengan perjuangan para penyintas kekerasan seksual.
"Cotton Candy mengangkat tema yang hebat dan berani, Joane Win juga pintar membawakan cerita sehingga dapat menggetarkan hati saya," kata Ted C. Fishman.
Dalam catatan tahunan (Catahu) Komnas Perempuan tahun 2023 mencatat ada 457.895 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Indonesia pada 2022. Angka ini menurun dibanding sebelumnya. Dalam kumpulan data tersebut, data laporan kekerasan terhadap perempuan di ranah negara meningkat tajam dari tahun sebelumnya.
Untuk itu sebagai seniman, Joane Win bersama Regina Art ingin mengambil bagian dengan terus menyuarakan tentang korban kekerasan seksual melalui karya seni pertunjukan monolog Cotton Candy. Sebab, para penyintas masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dalam mendapatkan keadilan dan pemulihan. (esy/jpnn)