Aktivis Berharap Proses Pemilu 2024 Berjalan dengan Demokratis
Dede juga mengkritik soal pembangunan Food Estate. Ia mengatakan program itu gagal dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan yang dikomandani oleh Prabowo Subianto.
Sementara itu, Pegiat Pemilu dan Demokrasi Hasnu Ibrahim mengatakan seperti terungkap dalam buku ini, diduga adannya keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis dan kerusahan Mei 1998.
"Keluarga korban hingga hari ini sedang mendesak pertanggungjawaban negara agar menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat ini," kata Hasnu.
Sayangnya, lanjut Hasnu, pengadilan hukum itu belum bekerja secara profesional untuk memeriksa sejauh mana dugaan keterlibatan Prabowo seperti tertulis dalam buku ini.
Bahkan, untuk penuntasan kasus pelanggaran HAM Berat ini, tutur Hasnu, hingga sekarang rekomendasi Komisi III DPR RI untuk membentuk pengadilan ad hoc belum terwujud.
Hal senada disampaikan Aji Muhammad Iqbal. Ia menuturkan pemilih terbanyak pada Pemilu 2024 mendatang adalah milenial dan gen Z. Dia menyarankan kelompok tersebut cerdas dan rasional dalam memilih presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 mendatang.
Milenial dan Gen Z, kata Aji, harus memeriksa rekam jejak dan karya para kandidat. Mereka juga harus menolak keras dinasti politik dan mengutuk upaya mengebiri konstitusi demi melestarikan kekuasaan yang sedang dibangun oleh Jokowi dengan mengamini anaknya Gibran sebagai cawapres.
"Kami berharap pemilu 2024 berjalan secara demokratis, integritas dan martabat agar menjegal para politikus yang memiliki bekas hitam pada sejarah masa lalunya," tutup Aji. (tan/jpnn)