Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Aktivis Berharap Proses Pemilu 2024 Berjalan dengan Demokratis

Jumat, 05 Januari 2024 – 08:36 WIB
Aktivis Berharap Proses Pemilu 2024 Berjalan dengan Demokratis - JPNN.COM
Sejumlah aktivis, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), pegiat lingkungan, dan pemerhati pemilu menggelar Bedah Buku Hitam Prabowo Subianto; Sejarah Kelam Reformasi 1998, di Kompleks STAIMA, Kota Banjar, Kamis (4/1). Foto: Source for jpnn

Dede juga mengkritik soal pembangunan Food Estate. Ia mengatakan program itu gagal dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan yang dikomandani oleh Prabowo Subianto.

Sementara itu, Pegiat Pemilu dan Demokrasi Hasnu Ibrahim mengatakan seperti terungkap dalam buku ini, diduga adannya keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis dan kerusahan Mei 1998.

"Keluarga korban hingga hari ini sedang mendesak pertanggungjawaban negara agar menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat ini," kata Hasnu.

Sayangnya, lanjut Hasnu, pengadilan hukum itu belum bekerja secara profesional untuk memeriksa sejauh mana dugaan keterlibatan Prabowo seperti tertulis dalam buku ini.

Bahkan, untuk penuntasan kasus pelanggaran HAM Berat ini, tutur Hasnu, hingga sekarang rekomendasi Komisi III DPR RI untuk membentuk pengadilan ad hoc belum terwujud.

Hal senada disampaikan Aji Muhammad Iqbal. Ia menuturkan pemilih terbanyak pada Pemilu 2024 mendatang adalah milenial dan gen Z. Dia menyarankan kelompok tersebut cerdas dan rasional dalam memilih presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

Milenial dan Gen Z, kata Aji, harus memeriksa rekam jejak dan karya para kandidat. Mereka juga harus menolak keras dinasti politik dan mengutuk upaya mengebiri konstitusi demi melestarikan kekuasaan yang sedang dibangun oleh Jokowi dengan mengamini anaknya Gibran sebagai cawapres.

"Kami berharap pemilu 2024 berjalan secara demokratis, integritas dan martabat agar menjegal para politikus yang memiliki bekas hitam pada sejarah masa lalunya," tutup Aji. (tan/jpnn)


Peserta diskusi bedah buku tidak ingin pelanggaran HAM dan tragedi berdarah terulang.

Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News