Aktivis Menohok Ahok
jpnn.com - JAKARTA - Penempatan Susan Jasmin Zulkifli sebagai lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang ditentang warga setempat, masih menjadi polemik.
Ini menyusul imbas masalah tersebut, yakni polemik panas antara Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dengan pihak Kemendagri.
Pernyataan Mendagri Gamawan Fauzi yang mengatakan bahwa seseorang jabatan harus the right man on the right place atau the right man on the right job, dibalas Ahok dengan mengatakan peraih Bung Hatta Award itu tidak paham konstitusi.
Direktur The Jakarta Institute, La Ode Ahmadi, menyebut pernyataan Ahok itu tidak beretika. Pernyataan Ahok itu menunjukkan bahwa dia tidak akan menuruti aspirasi warga Lenteng Agung. Sekaligus, menyerang Gamawan, yang notabene secara struktur pemerintahan, merupakan atasan Ahok.
"Pernyataan Ahok merupakan bentuk pelecehan dan provokatif sehingga dapat dikatakan melanggar etika kepemimpinan," ujar La Ode Ahmadi, dalam pernyataan sikapnya, Rabu (2/10).
Dia juga meminta Ahok untuk belajar menyesuaikan diri dengan masyarakat yang dipimpinnya. "Sehingga dia mampu berjalan bersama dengan masyarakat sebagai cita-cita otonomi daerah," kata dia.
La Ode juga berharap agar Pemprov DKI Jakarta bisa selektif dalam penempatan pejabat publik, dengan mempertimbangkan aspek sosiokultural serta tipikal masyarakat setempat.
Dia merujuk PP Nomor 73 Tahun 2005 tentang kelurahan, yang antara lain mengatur bahwa syarat menjadi lurah antara lain harus mempunyai kemampuan teknis di bidang administrasi pemerintahan dan memahami sosial budaya masyarakat.