Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Aktivis Myanmar Bersumpah Terus Demo saat Libur Tahun Baru

Selasa, 13 April 2021 – 23:59 WIB
Aktivis Myanmar Bersumpah Terus Demo saat Libur Tahun Baru - JPNN.COM
Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. Foto: ANTARA/REUTERS/Stringer/wsj

Kudeta yang dilakukan kelompok militer pada 1 Februari telah menjerumuskan Myanmar ke dalam krisis setelah 10 tahun langkah tentatif menuju demokrasi ketika militer mundur dari politik dan memungkinkan Aung San Suu Kyi untuk membentuk pemerintahan setelah partainya memenangi pemilu 2015.

Kelompok militer mengatakan pihaknya harus menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi karena pemilu November yang dimenangkan lagi oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) telah dicurangi. Namun, komisi pemilihan Myanmar telah menepis tuduhan kelompok militer tersebut.

Kudeta tersebut telah memicu protes harian yang dilakukan oleh para penentang pemerintahan militer. Namun, para demonstran itu harus membayar dengan harga yang mahal, di mana pasukan keamanan Myanmar telah membunuh 710 pengunjuk rasa, menurut penghitungan oleh kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

Angka itu termasuk 82 orang yang tewas di kota Bago, sekitar 70 kilometer di timur laut Yangon, pada Jumat (9/4).

Rincian mengenai tindak kekerasan oleh pasukan keamanan sulit diverifikasi karena pembatasan sambungan internet dan layanan data seluler secara luas yang diterapkan junta.

Namun, juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Suu Kyi, 75 tahun, yang memimpin perjuangan Myanmar melawan kekuasaan militer selama beberapa dekade dan yang memenangi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1991, telah ditahan sejak kudeta tersebut dan didakwa dengan berbagai pelanggaran.

Pelanggaran yang dituduhkan terhadap Suu Kyi termasuk tindakan melanggar aturan rahasia resmi negara, yang berlaku pada masa kolonial, yang dapat membuatnya dipenjara selama 14 tahun.

Aktivis pro-demokrasi Myanmar pada Selasa berjanji untuk mengadakan serangkaian protes pekan ini selama liburan tahun baru Thingyan tahun ini

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close