Aktivitas LGBT Mencoreng Nama Kota Wisata Batu
jpnn.com, BATU - Plt Sekretaris Daerah, Kota Batu, Jawa Timur, Achmad Suparto mengaku geram adanya aktivitas Lesbian, Gay, Biseks dan Transgender (LGBT) yang marak akhir-akhir ini. Menurutnya, keberadaan orang-orang yang berperilaku menyimpang akan mencoreng wisata yang ada di daerahnya.
”Batu adalah kota wisata keluarga. Kalau ada gay di sini, pasti (namanya) akan tercoreng,” kata Suprapto seperti yang dilansir Radar Malang (Jawa Pos Group).
Lihat: Kaum Gay Kumpul di Pemandian Air Panas
Pernyataan Suprapto berkaitan dengan nama Batu yang dicatut oleh kaum gay. Sebelumnya nama Universitas Brawijaya juga diseret.
Kota yang mendeklarasikan diri sebagai Kota Wisata Batu (KWB) ini juga dicatut namanya dalam komunitas gay. Pencatutan nama tersebut terdapat di media sosial.
Penelusuran Radar Malang mendapatkan dua temuan. Yaitu, di Facebook (FB) dan Instagram (IG). Dari dua media sosial tersebut, yang paling ramai adalah di grup FB, yakni ada 5 grup. Antara lain, We Are Gay Kota Wisata Batu, Ikatan Gay Batu (Igaba), Gay Boys Kota Batu, Gay Bisex Kota Batu Pujon, dan Gay/Bisex kota_Batu_Malang.
Di antara lima akun tersebut, yang memiliki jumlah anggota terbesar adalah Igaba dengan 1.223 akun. Grup tersebut memiliki tiga orang admin atau pengelola akun. Di antara orang yang jadi admin itu juga berdomisili di Kota Batu. Foto-foto yang diunggahnya semakin menguatkan dugaan ini, karena banyak spot dalam foto-foto itu diambil di Kota Dingin.
Tercantum juga sebuah keterangan dalam grup tertutup tersebut. Yaitu, forum diskusi dan mencari sahabat, baik itu gay atau tidak, atau hanya sekadar ingin tahu dan penasaran. Serta, ada pesan khusus agar tidak mudah melakukan seks kepada orang yang baru dikenal.