Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
Dia menyebut, besar kemungkinan apa yang dikampanyekan Prabowo sebagai Presiden, juga bisa ditafsirkan oleh para pembantunya di bawah, utamanya para aparat penegak hukum.
"Seorang presiden, kan, membawahi Jaksa Agung, membawahi Kapolri, membawahi Kepala Badan Intelijen. Kalau dari atas presiden udah bersikap memenangkan salah satu kandidat di Jawa Tengah, pasti struktur bawahnya ikut dong untuk bagaimana mempertarungkan itu, untuk memenangkan itu, sehingga pemilu sulit untuk mencapai netral," katanya.
Direktur Eksekutif Imparsial itu menjelaskan bagaimana perspektif politik keamanannya. Ia meminta TNI-Polri, maupun Badan Intelijen untuk benar-benar bersikap netral. Dia menyebut, ada potensi kerawanan konflik di masyarakat akibat pertarungan politik Pilkada di beberapa tempat.
Menurutnya, Pilkada kali ini masih menyisakan luka yang mendalam akibat Pemilu kemarin, imbas adanya keterlibatan aparat yang secara terang-terangan tidak netral.
"Ini yang menurut saya menjadi khawatir. Jadi dalam konteks politik keamanan di beberapa wilayah, khususnya di Jawa Tengah dan juga di beberapa tempat seperti Sumut ataupun juga Jakarta, tapi saya lihat hal yang paling rawan ada di Jawa Tengah. Kalau institusi keamanan tidak mengambil langkah dari dini untuk menyatakan bersikap netral, maka saya khawatir potensi-potensi konflik dan kekerasan akan mungkin terjadi," pungkasnya. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: