Al Quran Salah Cetak Beredar Di Sumbar
Selasa, 04 September 2012 – 15:07 WIB
Kesalahan lain adalah perubahan tanda baca (harokat) kasroh menjadi tanwim pada halaman 339. Petikan ayat tersebut seharusnya berbunyi bi afwahikum. Namun, karena terdapat kesalahan tanda baca, menjadi bin afwahikum. Selain itu, ada juga ayat yang gundul alias tidak memiliki tanda baca pada 367. Al Quran tersebut dicetak perusahaan PT Adhi Aksara Abadi Indonesia (AAAI).
“Kesalahan teknis lainnya, sebagian besar halamannya membayang sehingga tidak bisa dibaca karena terlihat seperti tulisan yang bertumpuk. Di beberapa halaman terdapat pula beberapa ayat yang tercetak keriput karena kertasnya keriput sehingga hurufnya terpotong-potong. Itu laporan yang diterima,” sebut Ismail Usman.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Muhammad Jasin membenarkan hal ini. Namun, kesalahan bukan di keseluruhan alquran yang dicetak. Karena itu, penarikan Alquran hanya dilakukan untuk kekeliruan, sementara alquran yang sempurna tetap dibiarkan beredar di masyarakat.
Potensi penyebab kesalahan berikutnya adalah kurang cermatnya Tim Laznah Kemenag yang bertugas mengkaji alquran sebelum dicetak dan didistribusikan. Tim ini bisa jadi lalai dalam mengamati beberapa bagian alquran. Selain itu, ada dugaan laporan alquran salah cetak ini sengaja dimunculkan oleh pihak yang berseberangan dengan Kemenag. Tujuannya memperkeruh pengusutan dugaan korupsi tender alquran tahun anggaran 2011 yang kini tengah dilakukan KPK.