Suara Indonesia juga melakukan perjalanan ke manca negara, dan di tahun 2017 melakukan perjalanan ke Eropa dan juga melatih tari kepada anak-anak Palestina di kamp pengungsi.
Bepergian ke luar negeri, Alfira mengatakan bahwa kehidupan multibudaya yang sudah menjadi kehidupan sehari-hari di Australia namun belum cukup banyak diketahui orang di seluruh dunia.
"Ketika kami datang, mereka mengira saya orang Australia, namun saya mengajar tari Aceh dan mereka terkejut." katanya lagi.
Alfira melihat dirinya sendiri sebagai Duta bagi Australia yang multikultur.
"Ini tidak sekedar mengenai warga kulit putih Australia atau mereka yang berlatar belakang Eropa. Australia adalah bagian dari Asia dan melihat kenyataan bahwa Indonesia adalah salah satu tetangga terdekat Australia, maka penting sekali bagi Australia untuk bertindak untuk menggunakan kesempatan untuk membangun hubungan kita." katanya.
'Australia yang multikultur penting sekali diperlihatkan di luar negeri . Ini adalah bagian dari merayakan keberadaan Australia."
Yang juga ditampilkan dalam Kertas Putih DFAT 2017 ini adalah Syamsiah asal Sulawesi Selatan yang sekarang menjadi pegiat perempuan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News