Alhamdulilah, Penas XV Aceh Sukses Wujudkan Pertukaran Teknologi
"Hasilnya, terjadi pertukaran informasi dan teknologi untuk kemajuan pertanian dan perikanan di masing-masing daerah," ujarnya.
"Segala informasi dan teknologi yang didapat di Penas, harus mampu ditularkan kepada petani dan nelayan tidak sempat hadir. Dengan begitu, masyarakat secara keseluruhan mampu meningkatkan produksi melakui penerapan teknologi pertanian," tambah Zaini.
Zaini menegaskan pelaksanaan Penas ini telah menumbuhkan tiga manfaat besar bagi petani dan nelayan. Pertama, mempermudah akses petani dan nelayan untuk mendapatkan teknologi, jaminan pasar, kredit dan pemangku kepentingan.
Kedua, Penas pun telah mampu meningkatkan ilmu dan pengetahuan. Ketiga, meningkatkan semangat petani dan nelayan dalam mewujudkan Indonesia yang swasembada pangan.
"Untuk itu petani dan nelayan merupakan penggerak utama dalam memajukan perekonomian," tegasnya.
Ketua KTNA Nasional, Winarno Tohir mengungkapkan pelaksanaan gelar teknologi dalam rangkaian kegiatan Penas sangat baik diterapkan masyarakat petani di seluruh daerah khususnya Provinsi Nangro Aceh Darussalam.
Selain itu, pelaksanaan Penas kali ini mampu menciptakan tukar menukar informasi dan teknologi pertanian antar petani dengan petani, petani dengan akademisi atau peneliti.
"Selain pertukaran teknologi, hasil yang diperoleh pada Penas Aceh yakni telah terjadi transaksi pasar lelang komoditas di antaranya antara jambu biji, kopi, bawang merah, dan jagung mencapai Rp 16,1 milyar," ungkap Winarno.