Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Alsintan Tekan Biaya Olah Tanah Cabai Hingga 90 Persen

Senin, 20 Agustus 2018 – 10:59 WIB
Alsintan Tekan Biaya Olah Tanah Cabai Hingga 90 Persen - JPNN.COM
Para petani di Magelang saat menggunakan alsintan. Foto: Humas Kementan

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Wijayanti, menuturkan pihaknya akan terus memfasilitasi kebutuhan alsintan budidaya dan pascapanen bagi petani hortikultura di daerahnya. Pasalnya, petani di Magelang sangat terbantu dengan makin banyaknya bantuan alsintan seperti handtractor, kultivator, sprinkle hingga motor roda-3.

“Kami juga dorong penggunaan teknologi seperti ozoniser untuk menyimpan cabai, mesin pengolah pasta, dryer dan sebagainya,” tutur dia.

Direktur Usaha Karya Bersama (UKB) sekaligus Ketua Paguyuban 15 Bengkel di 7 Kabupaten, Hary Martono mengatakan untuk mendukung revolusi mekanisasi pertanian yang berbasis kerakyatan, pihaknya siap melayani permintaan di seluruh indonesia. Produk yang bisa dihasilkan dan sekaligus tepat guna bagi petani di antaranya Kultivator, Grader, APPO, pengolahan pasca panen cabai, bawang merah serta tomat.

“Semua produk ini bisa kami design sesuai dengan permintaan petani sehingga akan efisien yang nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” bebernya.

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Suwandi, menjelaskan kebijakan revolusi mekanisasi pertanian melalui penggunaan alsintan sangat membantu percepatan produksi hortikultura khususnya cabai dan bawang. Faktanya, kurun waktu 4 tahun terakhir ini produksi Cabai dan Bawang Merah terus meningkat setiap tahunnya melampaui kebutuhan nasional.

"Dengan alsintan, kita bisa atur pola tanam dalam skala luas secara lebih mudah dan cepat. Selain itu produk kita bisa lebih kompetitif,” bebernya..

Terkait efisiensi biaya, sambung Suwandi, misalnya pada budidaya cabai, penggunaan mekanisasi pertanian secara umum bisa menekan biaya tenaga kerja hingga 40 persen. Dengan begitu, titik impas atau Break Event Point (BEP) produksi cabai jauh lebih murah.

“BEP produksi cabai dari Rp 10.200 menjadi hanya sekitar Rp 5.300 per kg. Petani untung, biaya kecil, produksi dan kualitas cabainya malah semakin naik,” tandasnya.(jpnn)

Kehadiran alat dan mesin pertanian (alsintan) yang digelontorkan kementan ternyata menekan biaya olah tanah cabai hingga 90 persen.

Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News