Alumni & Kader HMI Ingatkan Jokowi Jangan Korbankan Demokrasi Demi Keluarga dan Kekuasaan
jpnn.com, JAKARTA - Alumni dan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengeluarkan Maklumat Selamatkan Demokrasi menjelang Pemilu 2024 yang bakal berlangsung 14 Februari nanti.
Melalui maklumat itu, alumni dan kader HMI mengingatkan bahwa masa depan bangsa ini salah satunya ditentukan oleh kualitas demokrasi, penegakan hukum dan HAM, serta keberpihakan negara pada sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
"Bangsa ini telah susah payah merebut dan menegakkan demokrasi. Reformasi 1998 adalah titik di mana demokrasi akhirnya menang atas kesewenang-wenangan orde baru," kata Muhammad Ridho selaku inisiator saat menyampaikan maklumat, dikutip dari siaran pers, Rabu (7/2).
Dia mengatakan bahwa demokrasi di negeri ini direbut dan ditegakkan dengan pengorbanan. Bahkan, tidak terhitung berapa banyak darah pejuang-pejuang yang telah tumpah, ada keluarga korban yang kehilangan orang-orang terdekatnya. Diculik, disiksa, dibunuh, dilenyapkan.
"Sebagian mereka hingga kini masih tak kembali. Jangan biarkan pengorbanan mereka sia-sia. Kita tentu tak menghendaki demokrasi kembali ke titik nol. Kita tentu tak akan pernah rela kezaliman kembali berkuasa di negeri ini," tuturnya.
Menurut Ridho, pemilihan umum yang ada di depan mata harus menjadi pesta demokrasi yang benar benar bisa dinikmati oleh semua lapisan rakyat, bahkan oleh mereka yang terhimpit keadaan.
"Mereka yang terpaksa antre bahan pokok gratis pemberian pemerintah. Orang-orang inilah yang wajib kita bela. Kaum mustadh’afin yang bahkan Tuhan pun berpihak pada mereka," ucapya menyerukan.
Sebaliknya, lanjut Ridho dalam maklumat itu, pemilu tidak boleh menjadi pesta hanya bagi mereka yang berkuasa, jadi arena balapan liar yang seperti tak ada aturannya. Semua harus diatur agar pesta demokrasi berjalan jujur, adil, dan kredibel.