Amankan Mudik 2019, Polri Lakukan Digitalisasi Operasi Ketupat
jpnn.com, JAKARTA - Dirkamsel Korlantas Polri, Brigjen. Pol Chyishnanda Dwilaksana, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk dapat mewujudkan mudik asyik, terutama menggalakkan digitalisasi Operasi Ketupat. Yakni dengan membudayakan para petugas maupun masyarakat menggunakan peta digital sebagai acuan atau setidaknya sebagai petunjuk awal.
"Tahap awal untuk membudayakan penggunaan peta digital bisa memanfaatkan aplikasi google map yang murah cepat dan semua bisa mengimplementasikan," ujar Chyishnanda.
BACA JUGA: Jumlah Kecelakaan saat Arus Mudik Turun Drastis
Crysnanda menambahkan, dalam praktiknya petugas lapangan juga mengecek hasil pantauan apakah sama atau tidak yang diinfokan dalam Map. Bila yang berwarna merah pekat segera dicairkan. Intinya petugas polisi lalu lintas dapat dianalogikan dokter jantung mengobati sumbatan yang tergambar pada hasil MRI.
Bukan hanya itu, pihak kepolisian khususnya Korlantas membuat hasil analisa atas pelayanan mudik lebaran. Dilanjutkan dengan membangun intellegent traffic analysis (intan) sebagai dasar modernisasi polantas.
Sementara itu, nantinya Operasi Ketupat 2020 akan dilakukan electronic toll collection supaya menjadi andalan untuk mengatasi masalah perlambatan di gate toll.
Tarc (Traffic accident research centre)
Yaitu melakukan analisa dan mengkaji kecelakaan lalu lintas menonjol maupun implementasi operasi ketupat. Baik secara manajemen maupun operasional terutama dalam mengambil langkah-langkah prioritas dari pengalihan arus, sistem buka tutup, contra flow sampai dengan one way dapat dibuat protokolnya.
Tak ketinggalan dilakukan sistem k3i (komunikasi koordinasi komando pengendalian dan informasi) dari tingkat pos polisi setiap satlantas, induk PJR dan TMC Polda maupun NTMC. Di mana, menggunakan sistem peta digital dan data yang dapat dinilai kecepatan dan ketepatan mengurai perlambatan dan penanganan hal-hal yang bersifat darurat.