Amati Perilaku Tekanan Darah untuk Cegah Hipertensi
Sabtu, 08 September 2012 – 20:20 WIB
Namun, berbagai rekomendasi berbagai guideline dalam diagnosis dan pengelolaan hipertensi, masih berdasarkan pengukuran tekanan darah klinis secara terisolasi. Evaluasi risiko kardiovaskular yang terkait tekanan darah didasarkan pada pengukuran tekanan darah rerata.
"Karenanya, penting untuk melakukan ambulatory BP monitoring (ABPM). Banyak manfaat dari teknik ini dan cara ini bisa memberikan profil tekanan darah dalam 24 jam," ujarnya.
Director of Cardiovascular for the UCSF Fresno at Stanford University, yang juga anggota American Heart Association, Prof Prakash Deedwania mengatakan, tujuan pengobatan pada hipertensi adalah mengurangi resiko dan kerusakan organ. Hal ini demi kualitas hidup pasien melalui kepatuhan pengobatan.