Ambil Langkah Efektif, Bea Cukai Pacu Efisiensi Arus Logistik
“Saat ini juga sedang berlangsung penyusunan perjanjian kerja sama antara BPOM dengan Bea Cukai dengan salah satu ruang lingkup kerja sama yang disepakati adalah pertukaran data dan informasi, sehingga akan memudahkan petugas dalam mengindentifikasi keawajaran dosis obat yang dibawa atau dikirimkan,” jelas Encep.
Bergeser ke Cilacap, selain rencana penerapan Single Submission (SSm) Quarantine Customs, Bea Cukai kembali menggelar rapat guna mematangkan persiapan implementasi SSm Pengangkut di Pelabuhan Tanjung Intan.
Rapat ini dilakukan bersama KSOP Kelas II Cilacap, KKP Kelas II Cilacap, dan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Cilacap pada Selasa (23/8).
Encep menjelaskan, SSm pengangkut merupakan integrasi layanan pengangkut dari KSOP (Kemenhub), Imigrasi (Kemenkumham), KKP(Kemenkes), dan Bea Cukai (Kemenkeu).
SSm Pengangkut menyediakan sistem/fasilitas yang memungkinkan para pengangkut untuk melakukan proses clearance di pelabuhan melalui satu pintu, sehingga hanya dengan sekali pengiriman superset data, pengguna jasa dapat menyelesaikan kewajibannya.
“Ini adalah upaya untuk menyederhanakan proses bisnis layanan logistik pemerintah dalam suatu ekosistem logistik nasional (NLE),” imbuhnya.
Di Jawa Timur, Bea Cukai Tanjung Perak menghadiri rapat koordinasi instansi kepelabuhanan di Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak pada Selasa (22/08). Fokus utama dari acara ini adalah untuk menciptakan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa Pelabuhan Tanjung Perak melalui pembangunan kawasan integritas.
Pembangunan zona integritas kawasan kepelabuhanan merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan kinerja aparatur serta memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa. “Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan adanya kolaborasi lintas sektor,” pungkas Encep. (jpnn)