Ambisi Besar
Oleh: Dahlan IskanNamun, SiLPA seperti itu juga sudah diikatkan ke APBN tahun berikutnya, 2021. Itu bukan uang nganggur –seperti dikesankan oleh istilah ''sisa anggaran''. Berarti sulit juga mengharap SiLPA.
Tentu harapan lebih besar ke SWF –jangan dilupakan nama ini, meski sudah lama tidak ada kabarnya.
Di situ ada uang ''nganggur'' Rp 14 triliun. Itu modal dari negara untuk SWF. Belum lagi kalau ratusan triliun rupiah dana asing jadi masuk ke SWF –kapan-kapan.
Tentu itu pun juga tidak mudah. Hitung-hitungan bisnisnya harus masuk akal –akal mereka.
"Kami sudah setuju menjual lima ruas jalan tol yang sudah beroperasi ke SWF," ujar Budi Harto, dirut Hutama Karya.
Hambatannya: IRR lima ruas tol tersebut masih rendah. Yang tertinggi mungkin hanya sepuluh atau sebelas.
Bahkan ada ruas yang IRR-nya masih tujuh. Tidak mustahil masih ada yang lima.
Sedang SWF –atau lembaga keuangan mana pun– biasanya baru tertarik ke sebuah proyek yang IRR-nya 12 atau 13.