Amerika Akhirnya Tarik Semua Pasukan dari Bagram, Afghanistan Kini Sendirian
Biden menolak saran dari para jenderal untuk bertahan sampai kesepakatan politik dapat dicapai antara pemberontak dan pemerintah Kabul yang didukung AS dari Presiden Ashraf Ghani.
"Orang-orang Afghanistan harus memutuskan masa depan mereka, apa yang mereka inginkan," kata Biden kepada Ghani, saat ia mengunjungi Washington pekan lalu.
Ghani mengatakan tugasnya sekarang adalah "mengelola konsekuensi" dari penarikan pasukan AS.
Sebagai imbalan atas penarikan pasukan AS, Taliban telah berjanji untuk tidak mengizinkan teroris internasional beroperasi dari tanah Afghanistan. Mereka membuat komitmen untuk berunding dengan pemerintah Afghanistan, tetapi perundingan yang dilakukan di Doha, Qatar, itu hanya mencatat sedikit kemajuan.
Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar AS di Afghanistan minggu ini mengatakan AS berkomitmen kuat untuk membantu Afghanistan dan akan memberikan bantuan keamanan sebesar 3 miliar dolar AS (sekitar Rp43,6 triliun) pada 2022.
"Kami mendesak diakhirinya kekerasan, menghormati hak asasi manusia semua warga Afghanistan, dan negosiasi yang serius di Doha agar perdamaian yang adil dan langgeng dapat dicapai," kata Kedutaan AS.
Taliban menolak untuk mengumumkan gencatan senjata. Tentara Afghanistan telah menyerah atau meninggalkan pos mereka. Kelompok-kelompok milisi yang berperang melawan Taliban sebelum Amerika tiba, mengangkat senjata untuk melawan mereka lagi. (ant/dil/jpnn)