Amplop Suharso
Oleh: Dahlan IskanKalau Suharso tidak mundur, perolehan suara PPP bisa nyungsep. Terutama di basis pesantren di Jawa.
Anda sudah tahu: Suharso mengucapkan kata-kata yang dianggap menghina kiai. Yakni soal budaya memberi amplop pada kiai.
Waktu itu Suharso jadi pembicara di forum yang diadakan KPK. Ketika bicara sulitnya memberantas korupsi, Suharso menyelipkan contoh budaya amplop untuk kiai.
Heboh.
Terutama di kalangan NU. Amplop untuk kiai bukan upeti atau sogok. Itu lebih bersifat mengharap berkah.
Suharso sebenarnya tidak salah. Ia tidak bijaksana.
Mungkin karena ia bukan tokoh yang datang dari kalangan pesantren. Bukan pula NU, bahkan, seperti banyak diungkap di media, Suharso bukan orang Jawa.
Meski namanya Suharso, ia Monoarfa. Dari Gorontalo.