Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anak Laki-laki Dilarang Minum Susu Kedelai, Mitos atau Fakta?

Senin, 09 Desember 2019 – 17:40 WIB
Anak Laki-laki Dilarang Minum Susu Kedelai, Mitos atau Fakta? - JPNN.COM
Ilustrasi Susu. Foto Hello Sehat

Susu kedelai bahaya untuk Si Kecil yang laki-laki?

Kabar mengenai bahaya susu kedelai jika dikonsumsi Si Kecil yang laki-laki dikaitkan dengan kandungan isoflavon di dalamnya. Terutama, susu pertumbuhan yang berbahan dasar kedelai, karena memiliki kadar isoflavon yang cukup tinggi.

Isoflavon itu sendiri tergolong sebagai fitoestrogen yang zat mirip dengan hormon estrogen pada tubuh wanita.

Secara lebih detail, susu berbahan dasar kedelai memiliki kandungan isoflavon seperti genistein dan daidzein dalam jumlah yang besar. Kedua zat ini memiliki struktur dan fungsi yang mirip dengan hormon steroid, yaitu 17-estradiol (estrogen). Karena berasal dari tumbuhan, zat tersebut diistilahkan sebagai fitoestrogen.

Kekhawatiran yang muncul adalah bahwa zat tersebut dapat menyebabkan perubahan perilaku maupun gangguan organ reproduksi pada laki-laki akibat kemiripannya dengan hormon wanita.

Tidak dimungkiri bahwa sebuah penelitian yang dilakukan terhadap hewan memang menunjukkan adanya fenomena tersebut. Zat mirip estrogen itu dipaparkan pada hewan-hewan di masa awal pertumbuhannya. Setelah beberapa saat, hewan-hewan yang terpapar fitoestrogen mengalami gangguan kembang biak (breeding problem).

Sayangnya, hingga saat ini temuan tersebut baru terbatas pada hewan saja. Dengan kata lain, fitoestrogen yang ada pada susu kedelai belum terbukti mampu menyebabkan gangguan fungsi reproduksi apabila diberikan pada Si Kecil yang laki-laki.

Pada dasarnya, penelitian terhadap hewan tidak bisa langsung diberlakukan pada manusia. Ini karena hewan dan manusia memiliki perbedaan anatomi dan fisiologi tubuh yang cukup signifikan.

Susu kedelai sering dijadikan alternatif utama untuk si kecil yang alergi terhadap susu sapi.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close