Anak Muda dengan Mimpi dan Rencana Besar
jpnn.com - MALANG – Tidak ada yang tidak mungkin, selama kita memiliki keyakinan, doa dan usaha untuk meraih apa yang menjadi cita-cita kita. Demikian diungkapkan raja kuis dan reality show Indonesia, Helmi Yahya, di hadapan siswa SMAN 10 Malang Sampoerna Academy, Sabtu (31/5) mengikuti wisuda. Bertempat di Harris Hotel & Conventions Malang, Helmi menceritakan kisah masa lalunya yang tidak bisa dibilang mulus.
“Saya hidup di keluarga tidak mampu, tapi dengan kegigihan dalam belajar, nilai akademik membawa saya menjadi siswa di salah satu sekolah bergengsi yang siswanya adalah anak konglomerat dan pejabat,” ujar Helmi yang berbicara sebagai commencement speaker.
Saat dewasa, di saat karirnya membuat hidupnya mapan, ia malah tidak puas dan ingin melangkah ke bidang yang sama sekali tidak linear dengan pendidikan formalnya, yaitu dunia kreatif entertainment.
“Pesan saya, berikan gaji pertama kalian untuk orangtua. Jangan sampai seperti saya, yang menyesal karena tidak sempat membahagiakan dan membuktikan kesuksesan kepada orangtua,” pesannya.
Pengalaman hidup sang Raja Kuis tersebut mengiringi prosesi wisuda siswa SMAN 10 Malang Sampoerna Academy. Selain Helmi, beberapa alumni sekolah tersebut juga memotivasi adik kelas mereka dengan tayangan video yang dikirim dari tempat mereka menempuh studi di berbagai universitas ternama mancanegara. Bahkan, beberapa di antaranya menghadiri acara, seperti Arif Ilham Ramadan, mahasiswa West Virginia University dan Christian Timothy, mahasiswa Texas Tech University.
Sementara itu, Kepala SMAN 10 Malang Sampoerna Academy, Niken Asih Santjojo, mengungkapkan kebanggaannya terhadap anak didiknya.“Mereka adalah anak muda yang dengan mimpi dan rencana besar. Dengan kerja keras dan pikiran cerdas, mereka meraih apa yang mereka impikan. Saya bangga menyaksikan mereka berkembang menjadi pemimpin dengan visi dan integritas tinggi,” tandasnya dengan nada bangga.
Niken berpesan kepada siswanya, untuk mewujudkan prinsip almamater, yaitu ‘Lead Today, Learn Tomorrow’. Pesan Niken tersebut sudah diwujudkan oleh siswa SMAN 10 Malang Sampoerna Academy. Tahun ini saja, puluhan tropi sudah dikoleksi oleh sekolah yang terletak di Tlogowaru tersebut. Salah satunya ialah penghargaan internasional terhadap penelitian siswa tentang manfaat kayu sengon yang diterima oleh Edwin Luthfi Saputra dan Annisa.
Salah satu siswa, Weni Hafsari, menuturkan, dari SMAN 10 Malang, ia tidak hanya belajar dalam hal akademik, tapi juga soft skill terutama kepemimpinan. “Wisuda ini mengantarkan kami ke pengalaman hidup yang sebenarnya. Apalagi dengan sharing pengalaman bersama Helmi Yahya tadi, saya tergugah dengan pesannya untuk memberi gaji pertama kepada orangtua,” ujar alumni kelas XII IPA 4 tersebut. (ily/red/nug)