Anak Petani dan Penggembala Kambing Ini Debut di Paralimpiade Paris
Hingga akhirnya, keterbatasan itu tak menyurutkan niatnya membahagiakan orang tua dan keluarganya, dengan menekuni hobinya di blind judo meski awalnya ia sempat berlatih pencak silat.
"Orang tua ya khususnya, sangat memberi support dan dukungan sangat luar biasa. Saya dari kecil memang hobinya bela diri. Saya pernah ikut pencak silat dan ikut klub di Bandung, tapi dari pelatih nawarin untuk ikut blind judo di tahun 2014," katanya.
"Pas ikut masuk latihan terus judo, saya seneng suka bela diri baru nih kata saya, kemudian ditawari untuk masuk skuad tim Peparnas tahun 2016. Dan alhamdulillah itu event pertama yang juga dapat medali," ceritanya lagi.
Menuju Paralimpiade 2024 Paris, menurutnya persiapan telah matang, persiapan dari pelatnas NPC Indonesia telah dimulai sejak 2 tahun lalu.
"Persiapannya tentu melalui kualifikasi dan pertandingan-pertandingan single event. Kebetulan pelatnas baru 2 tahun dari tahun 2022 pas event APG Solo. Kemudian single event di Kazakstan alhamdulillah dapat poin, event di Tokyo tahun 2022 juga dapat poin, SEA Games 2023 Kamboja dan APG Hangzhou juga dapat medali. Juga di Giorgia juga poin. Kemudian akumulasi poin saya masuk ranking," tutur pemuda ranking 11 dunia blind judo ini.
"Saya yakin jika kami ini diberikan kesempatan pasti kami maksimalkan, semoga kedepan Mas Menpora, Bapak Presiden terus mendampingi, membina kami dan memfasilitasi kami agar bisa terus ikut single event agar teman-teman yang belum dapat kesempatan mendapatkan kesempatan yang sama untuk bisa membela tanah air di event internasional hingga ke paralimpiade," pungkas atlet yang bermain di Kelas 60 kg ini. (kemenpora/jpnn)