Anak Petani dan Putri Sopir Truk Raih Nilai Tertinggi Seleksi Bintara
Menurut Argo, para peserta yang lolos seleksi itu harus menjalani pendidikan yang lamanya minimal tujuh bulan. Setelah itu, mereka ditugaskan di wilayah yang membutuhkan tambahan personel. Tujuannya, memaksimalkan kinerja Polri dalam melayani masyarakat.
Perwira menengah asal Jogjakarta itu menuturkan, seleksi dilangsungkan secara transparan dengan diawasi banyak pihak. Bahkan, untuk menjaga kerahasiaan, hasil seleksi dimasukkan kotak yang diberi empat pengaman gembok.
Empat kuncinya dipegang orang-orang yang berbeda. Ada yang dipegang peserta seleksi, Provos, dan Ombudsman. Ada juga yang dipegang polisi. ’’Kalau ada tiga kunci, tetap tidak bisa membuka kotak itu,’’ katanya.
Sementara itu, dalam sidang terbuka tersebut, panitia juga mengumumkan peserta seleksi yang memiliki nilai tertinggi. Untuk penerimaan calon bintara tugas umum, ranking pertama diraih David Dwi Priyanto (dari peserta laki-laki) dan Andriyani Lailatul Mukaromah (perempuan).
Nilai David berhasil mengungguli 1.189 peserta lainnya. Panitia juga mengumumkan bahwa David adalah anak petani asal Wilayut, Sidoarjo. Andriyani adalah anak sopir truk asal Pasuruan. ’’Saya sangat senang,’’ ungkap Andriyani. (eko)