Analis: Saham PP Properti Direkomendasikan Untuk Dibeli
Jumlah tersebut meningkat 67,40 persen dibandingkan Rp2,27 triliun realisasi marketing sales PPRO pada 2019.
“Target tersebut dapat tercapai sebab kami memiliki 15 lokasi yang siap diserahterimakan pada 2020. Di antaranya ada 7 tower apartemen di Jabodetabek, 4 tower apartemen di Jawa Timur dan proyek residensial di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ini artinya, kami sudah memiliki modal untuk 2020, sehingga meng-generate revenue dan laba dan ekuitas,” tutur Taufik.
Taufik mengungkapkan, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis untuk memacu pertumbuhan tahun ini.
Di antara yakni mempercepat penjualan apartemen yang hampir selesai atau sudah selesai. Kemudian, mempercepat pembangunan apartemen yang sudah hampir terjual seluruhnya atau sudah habis terjual. Lalu, menambah produk landed house serta serah terima unit.
“Kami melihat landed house atau rumah tapak akan menjadi tren ke depannya. Makanya, salah satu strategi ke depan adalah menambah landed house,” papar Taufik.
Taufik menjelaskan, PPRO tetap akan fokus pada pembangunan proyek residensial. Pasalnya, residensial masih menjadi primadona selama beberapa tahun ke depan, demikian juga dengan apartemen, baik yang disewakan maupun dijual. Itu sebabnya, PPRO akan menambah land bank.
Tahun ini, perseroan berencana menambah land bank antara 20 - 40 hektare di Pulau Jawa.
Adapun saat ini, total land bank PPRO seluas 300-310 hektare yang tersebar di seluruh Indonesia. Land bank seluas ini cukup untuk pengembangan proyek PPRO hingga 15 tahun ke depan.(chi/jpnn)