Analisis Black Box Bisa Bertahun-tahun
"Jadi nanti setelah di-download maka akan kita terjemahkan. Karena kan isinya kode-kode untuk yang FDR. Ada sofwarenya. Setelah kita terjemahkan maka akan ketahuan detail pergerakan pesawat. Apakah dia menukik dan sebagainya," urainya.
Sementara, lanjut dia, dari data yang ada dalam CVR akan diteliti human factor yang mungkin ada dalam pembicaraan di dalam pesawat. Misalnya, nada bicara pilot apakah terjadi kecemasan dan sebagainya.
Dari data FDR, akan ada banyak parameter untuk melakukan evaluasi pada penerbangan pesawat rute Surabaya-Singapura ini. Parameter itu meliputi arah pesawat, ketinggian pesawat, kecepatan, waktu terbang, power mesin dan lainnya. Kendati demikian, penyelidikan akan difokuskan pada data relevan yang mengacu pada kecelakaan pesawat.
Pria yang hobi cycling ini mengatakan, proses ini tidak dapat dilakukan dalam proses singkat. Sebab, keakuratan evaluasi akan menjadi rekomendasi seluruh penerbangan di dunia. Karenanya, biasanya proses bisa diselesaikan dalam waktu satu tahun. Bahkan ada pula yang bertahun-tahun.
"Nanti hasil akan kita berikan ke presiden dan seluruh lembaga terkait. Jadi tentu tidak boleh tergesa-gesa. Dan data ini akan kita rahasiakan hingga seluruh evaluasi selesai. Tidak bisa setengah-setengah," pungkasnya.
Terkait banyaknya pihak yang menjadikan proses pencarian sebagai ajang unjuk diri, Mardjono tidak mempermasalahkan. Baginya dan tim, itu sah-sah saja. "Yang penting kami terus bekerja," tuturnya.
Sementara itu, hingga hari ini pihak KNKT sendiri telah mengumpulkan beberapa barang bukti untuk dijadikan bahan evaluasi. Yakni, dokumen pesawat, laporan cuaca saat terbang, potongan pembicaraan pilot dengan ATC Jakarta, data muatan pesawat.
Kemudian, data pribadi pilot yang terdiri latihan-latihan pilot dan kegiatan pilot sejak 3 bulan lalu. (mia)