Analisis Peneliti LIPI Terkait Klaim Kemenangan Partai Golkar di 165 Daerah
Menurut Firman, Golkar juga memiliki perangkat pendukung pemilu yang cukup komplet dan bekerja dengan baik dalam menggalang dukungan demi mencapai target yang dibuat hingga hari H pencoblosan.
"Saya kira eksistensi lembaga itu di Golkar turut membantu membuat target realistis dan membantu untuk melaksanakan target itu dan memastikan semua sesuai dengan jalur yang sudah ada," jelasnya.
Karena itulah dalam Pilkada 2020 ini Partai Golkar mampu mengembalikan situasi dan membuktikan kebesarannya dengan memenangkan kontestasi ini.
"Saya kira di bawah Airlangga Hartarto telah memenuhi harapan dari kebanyakan anggota Golkar," ucap Firman.
Terakhir, peta koalisi Golkar di Pilkada ini sangat cair ikut menentukan kemenangan tersebut. Pasalnya, pertarungan di daerah bukan masalah ideologis, tetapi lebih programatik.
Hal ini kemudian disesuaikan oleh Golkar dalam konteks kewilayahan yang berbeda-beda. Contohnya di Tangerang Selatan (Tangsel), kemenangan Golkar sebagai partai pengusung tunggal pasangan Benyamin Davnie - Pilar Saga Ichsan dinilai Firman terasa fenomenal.
“Bagi saya ini spektakuler karena ternyata bisa mematahkan mitos ketokohan yang ternyata bagi masyarakat itu tidak berarti banyak. Masyarakat Tangsel cukup kritis dan tidak bisa menerima begitu saja dinasti politik,” tambah Firman.
Selain itu, dia juga melihat adanya fenomena keterpecahan dari partai oposisi di Tangsel, sehingga suara pemilih tidak solid melawan incumbent.
"Golkar mesinnya berjalan dengan baik di Tangsel, ditambah dengan jaringan-jaringan nonpartai yang mampu bekerja sama dengan baik di situ hingga memenangkan incumbent,” pungkas Firman.(gir/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: