Ancaman Kematian Tak Membuat Nelayan Indonesia Berhenti Mencari Ikan di Perairan Australia
Para pakar masalah kelautan dan perikanan di Indonesia mengatakan hilangnya para nelayan asal Indonesia di perairan Australia pekan lalu diharapkan menjadi pengingat kepada yang lain.
Penyelamatan dramatis terhadap 11 nelayan Indonesia yang sebelumnya terdampar di Bedwell Island selama enam hari tanpa makanan dan air sebelum berhasil diselamatkan awal pekan ini sudah menjadi pemberitaan nasional.
Namun, jumlah korban karena Badai Topan Ilsa yang sedang melintasi Lautan Hindia tersebut diperkirakan meningkat karena dua kapal nelayan beserta awak di dalamnya masih hilang.
Salah seorang nelayan yang selamat harus berenang selama 30 jam, dengan mengikatkan diri pada drum air, sebelum akhirnya terdampar di Bedwell Island, sekitar 300 km arah barat Broome.
Sementara delapan orang awak kapal lainna belum diketahui nasibnya.
Para nelayan yang berhasil diselamatkan dipindahkan dari Broome ke Darwin hari Rabu (19/04) lalu.
Risiko nyawa tidak membuat jera
Paul King dari Griffith University sudah mengunjungi Indonesia secara teratur selama 30 tahun terakhir dan selama 12 tahun terakhir melakukan penelitian mengenai industri perikanan Indonesia di berbagai kampung nelayan di Pulau Rote.
Dr King menggambarkan tenggelamnya beberapa kapal ini merupakan tragedi, apalagi terjadi di bulan Ramadan.
Di saat keluarga nelayan Indonesia di pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, sedang berkabung karena hilangnya anggota keluarga mereka di perairan Australia, muncul seruan agar pemerintah dan LSM berusaha mencari solusi baru
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
-
7 Nelayan Aceh Terdampar di Myanmar, Kemlu RI Turun Tangan
Jumat, 12 Juli 2024 – 16:34 WIB -
Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat
Selasa, 14 Mei 2024 – 12:07 WIB -
Hadir di AIPF, Aruna Beber Cara Terapkan Transformasi Digital untuk Nelayan Indonesia
Kamis, 07 September 2023 – 15:54 WIB
JPNN VIDEO
-
Heboh Pemecatan Ipda Rudy Soik, Sejumlah Menteri Era Prabowo Tuai Kontroversi | Reaction JPNN
-
Born Startraining Centre Indonesia-Korea Kirimkan Siswa ke Korsel
-
Kemendagri Kaji Usulan Revisi UU Politik Via Omnibus Law
-
Kampanye Cagub Jakarta Pramono Anung
-
Pramono Anung Janji Buat Program Tarif Transportasi Maksimal Rp 30 Ribu
- ABC Indonesia
Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
Kamis, 31 Oktober 2024 – 23:36 WIB - ABC Indonesia
Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
Rabu, 30 Oktober 2024 – 19:38 WIB - Sepak Bola
Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia
Senin, 28 Oktober 2024 – 04:31 WIB - Sepak Bola
Timnas U-17 Indonesia Lulus ke Piala Asia U-17 2025
Senin, 28 Oktober 2024 – 01:10 WIB
- Bulutangkis
Indonesia Pastikan Raih 2 Gelar Indonesia Masters 2024 Super 100
Minggu, 03 November 2024 – 00:00 WIB - Pilkada
Mas Ipin dan Khofifah Tunjukkan Kekompakan Menyapa Warga Trenggalek
Sabtu, 02 November 2024 – 22:26 WIB - Pilkada
Survei Pilkada Muba Terbaru: Lucianty-Syaparuddin Masih Unggul, Selisih 2,4%
Sabtu, 02 November 2024 – 23:55 WIB - Jateng Terkini
Saat Gibran Kunker di Solo, Jokowi Habiskan Waktu Bersama Sang Cucu
Minggu, 03 November 2024 – 01:00 WIB - Tips
Begini Cara Memilih Oli Sepeda Motor yang Tepat, Jangan Asal Pilih
Minggu, 03 November 2024 – 00:10 WIB