Ancol Terus Berubah, Danau Toba?
jpnn.com - JAKARTA – Pengelolaan Danau Toba perlu belajar dari lokasi wisata andalan DKI Jakarta, yakni Taman Impian Jaya Ancol. Sama-sama menjual panorama alam, Ancol berkembang pesat, sedangkan Danau Toba begitu-begitu saja.
Pengamat pariwisata M. Faried Moertolo mengatakan, hal ini karena pengelola Ancol kreatif, terus melakukan inovasi.
Ancol, yang dulunya bernama Bina Ria Ancol, sudah moncer sejak jaman Gubernur DKI Ali Sadikin. Tapi, kata Faried, saat itu, di era 1970-an, Ancol dikenal sebagai lokasi wisata berbau mesum.
“Semakin larut malam, semakin banyak mobil goyang. Ramai, terkenal, tapi setelah itu langsung ada perubahan, dibenahi ke arah pengelolaan yang lebih modern, dengan fasilitas-fasilitas modern, sehingga yang berkunjung bukan mereka yang ingin melakukan mobil goyang,” ujar Faried kepada JPNN kemarin (25/3).
Hingga akhirnya tahun 1984 ada namanya Dunia Fantasi (Dufan), dengan menggunakan teknologi tinggi.
Sekarang lengkap, ada kereta gantung, Sea Wordl, Gelanggang Samudera, dan masih banyak lagi. Selagi malam, terutama malam Minggu, live musik semarak di panggir pantai.
Pagi hari, terutama saat hari libur, lokasi wisata yang terletak di Jakarta Utara itu sudah riuh warga berolah raga. Sarana olah tubuh juga lengkap disediakan di sejumlah titik di pinggir pantai. Nyaman, tak ada preman.
Faried menjelaskan, perubahan variasi atraksi dan fasilitas di lokasi wisata sangat penting. “Siklus harus dibaca secara jeli. Ketika sebuah atraksi sudah membosankan, maka harus cepat berinovasi menampilkan yang baru,” ucap Faried.