Andi Akmal DPR Desak Pemerintah Segera Lunasi Utang ke Bulog
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah segera melunasi utangnya kepada BULOG agar lembaga logisik ini lebih leluasa melayani rakyat Indonesia.
Utang pemerintah sebesar Rp 2,61 triliun per Juni 2020 ini akibat akumulasi kegiatan program penyaluran CBP (Cadangan Beras Pemerintah), CSHP (Cadangan Stabilitas Harga Pangan) gula 2019.
“Lembaga Logistik ini sangat vital keberadaanya di tiap-tiap daerah. Jika cashflownya terganggu, maka semua fungsinya jadi lemah dan tidak berdaya," ujar Akmal.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengatakan, kondisi sulit yang terjadi saat ini terlalu banyak drama pada pengelolaan anggaran negara.
Di satu sisi stimulus pemulihan akibat wabah berubah-ubah dan yang hampir mencapai Rp 1 triliun, tetapi di lain pihak banyak utang-utang pemerintah tidak ditunaikan secara prioritas. Ditambah lagi penyerapan pemulihan ekonomi akibat wabah serapannya sangat minim yang memicu marah-marahnya pimpinan negara.
Akmal menganggap, bahwa Pencairan utang pemerintah yang telah di realisasi sebesar Rp 566 miliar pada kurun waktu Januari sampai Juni 2020 masih terlalu kecil. Tidak sampai seperempatnya. Di lain pihak, Bulog Tahun ini tak mendapatkan suntikan penyertaan modal negara (PMN).
Menurutnya, secara aturan Bulog memiliki potensi mendapat penambahan PMN Rp 2 triliun bila merujuk peraturan pemerintah nomor 70 tahun 2016. Tetapi kondisi wabah ini memang semua aturan berubah.
"Kami akan mendorong di komisi IV agar pemerintah dapat mempercepat menunaikan kewajibannya membayar hutang kepada BULOG. Tapi harus diimbangi oleh kedisiplinan bulog untuk mengelola uang negara ini tanpa ada bocor yang berpotensi terjadi akibat distribusi ke wilayah-wilayah,” ucap Akmal.