Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anggap Presiden Jokowi Malas Baca, Rizal Ramli: Kan Repot Jadinya

Sabtu, 29 Agustus 2020 – 13:53 WIB
Anggap Presiden Jokowi Malas Baca, Rizal Ramli: Kan Repot Jadinya - JPNN.COM
Rizal Ramli. Foto: dokumentasi JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) menilai kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penanganan krisis di masa pandemi COVID-19 tidak fokus dan berubah-ubah.

Menurutnya, hal itu disebabkan Presiden Jokowi berwawasan minim dan kebijakannya didasari masukan orang-orang terdekatnya yang sarat kepentingan.

?"Jokowi itu punya kekuasaan besar. Dia saja yang tidak bisa memanfaatkan kekuasaannya untuk kebaikan kita bersama dan menyejahterakan rakyat karena memang saya mohon maaf enggak doyan baca," tutur Rizal dalam kanal Hersubeno di YouTube.

Rizal menambahkan, Jokowi memang membaca tetapi maksimal satu halaman. Ekonom senior itu lantas membeber kebiasaan para presiden sebelumnya dalam membaca.

"Semua pemimpin Indonesia dari generasi pergerakan mulai Bung Karno, Bung Hatta rajin baca semuanya. Kemudian BJ Habibie yang sangat haus dengan informasi," ujarnya.

"Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid, red) sebelum matanya bermasalah bacanya luar biasa. SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, red) juga. Nah ini ketemu orang yang malas baca, kan repot jadinya," sambung Rizal.

Peraih gelar doktor ilmu ekonomi dari Universitas Boston itu juga menyinggung soal Soeharto. Rizal menyebut Presiden Kedua RI yang hanya tamatan sekolah dasar itu sangat doyan baca.

Rizal menuturkan, mantan Mensesneg Moerdiono pernah bercerita soal rutinitasnya membawa fail setebal sekitar 200 halaman untuk Pak Harto. Menyitat cerita Moerdiono tersebut, Rizal mengatakan bahwa Pak Harto setiap malam membaca berkas yang disodorkan para pembantunya di kabinet.

Rizal Ramli menyebut Jokowi sebagai Presiden RI yang paling malah membaca sehingga berimplikasi pada kebijakan-kebijakannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News