Anggaran untuk Program IPDMIP di Kuningan Dirasakan Manfaatnya
Ditambahkan Beni, dengan adanya Program IPDMIP yang menyediakan anggaran yang cukup besar, akan menjadi tantangan untuk semakin meningkatkan peningkatan kapasitas pengetahuan bagi seluruh ekosistem pertanian di Kabupaten Kuningan, sehingga diharapkan keseriusan dalam mengelola program IPDMIP ini guna meningkatkan pendapatan petani.
"Karena visi Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) jelas, bagaimana terus meningkatkan kesejahteraan petani," tambah dia.
Menurut Beni, anggaran dari IFAD yang notabene leading sector-nya adalah Kementerian Pertanian, diperuntukan untuk banyak hal. Yakni Rekrutmen Staf Lapangan, Pelatihan Penyuluh Swadaya, Sekolah Lapang (I & II), Buku Catatan Petani, Forum Berbagi Pengalaman Antar Petani, Kunjungan Lintas Desa, Pertemuan Bulanan Penyuluh, Penghargaan Petani, Penghargaan Penyuluh, Penyimpanan Benih, Peralatan Demonstrasi, Rantai Nilai, Koordinasi dan Monitoring Evaluas, hingga Peralatan Pendukung Manajemen.
"Sekarang sudah berjalan tahun ketiga," tambah Beni.
Selama tiga tahun tersebut, pihaknya sudah melaksanakan kegiatan Pelatihan Penyuluh Swadaya sebanyak 30 Orang dari 8 Daerah Irigasi yang dilaksanakan pada tahun 2019.
Dampak dari kegiatan tersebut penyuluh Swadya lebih efektif, efisien, meningkatnya pengetahuan, keterampilan teknik penyuluhan pertanian, dan teknik pertanian.
"Kami juga melaksanakan rekrutmen staf lapangan pada tahun 2019. Sebanyak sebelas orang yang ditugaskan di delapan wilayah daerah irigasi kesepakatan dan setiap tahun perpanjangan kontrak, adanya staf lapangan sangat membantu untuk kelancaran program IPDMIP. Karena di Kabupaten Kuningan jumlah penyuluh pertanian belum ideal. Harapan kami satu penyuluh satu desa," beber Beni.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan IPDMIP memiliki peran mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu.