Anggota AP-KI Berkomitmen Menjaga dan Menerapkan Kode Etik Gerakan Kemanusiaan
Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nelwan Harahap mendukung pernyataan komitmen AP-KI tersebut.
“Memang kedermawanan dan semangat kerelawanan senantiasa diperlukan. Ini bisa berlangsung dengan baik selama para pekerja kemanusiaan mendapat kepercayaan publik dan dalam kaitan itu, diperlukan sikap, kompetensi, dan komitmen terhadap akuntabilitas,” ujar Nelwan Harahap seperti dilansir dalam keterangan tertulis Human Initiative pada Rabu (24/8/22).
Perwakilan dari UNOCHA Indonesia yang merupakan lembaga PBB urusan koordinasi kemanusiaan Titi Moektijasih mengatakan saat ini di seluruh dunia terdapat lebih dari 303 juta yang memerlukan bantuan kemanusiaan.
“Pekerjaan besar ini memerlukan kolaborasi serta komitmen agar membawa dampak yang efektif,” kata Titi Moektijasih.
Selanjutnya, Tetri Darwis dari Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) mendorong para pegiat untuk mengedepankan kaidah kemanusiaan dalam melaksanakan tugasnya.
Hal senada juga diungkapkan Haris Oematan dari Jaringan Mitra Kemanusiaan (JMK).
Dia menyebutkan pegiat kemanusiaan mengelola sumber daya yang dipercayakan oleh para umat dermawan, sponsor dan donor. Oleh karena itu, perlu komitmen di antara jajaran kemanusiaan untuk bertanggung jawab di semua tataran.
“Ini termasuk penguatan kapasitas lokal yang berada di garda terdepan dalam menjaga martabat, membantu, dan menguatkan komunitas sebagaimana semangat pada peringatan hari kemanusiaan sedunia tahun ini," ujar Haris Oematan.