Anggota Dewan Cantik Ini Dukung Pemerintah Tutup Medsos
Minggu, 16 Juli 2017 – 18:58 WIB
"Selain itu, masyarakat juga bisa memahami sumber berita yang yang jelas validitasnya. Terakhir, masyarakat dapat menerima atau tidak isi berita tersebut dengan menggunakan logika," jelas Meutya.
Terkait pemblokiran Telegram, pihaknya mendapat informasi bahwa pengelolanya telah berjanji akan mengoreksi diri dan lebih kooperatif terhadap langkah pemerintah dalam menangkal gerakan-gerakan radikal maupun konten negatif.
"Jika sudah ada komitmen dan telah menunjukan perbaikan sikap, saya rasa blokir untuk Telegram dapat dibuka kembali oleh pemerintah," pungkas Meutya.(fat/jpnn)