Anies, Prabowo, dan Ganjar Diminta Kedepankan Narasi Persatuan
“Saya kira keinginan Presiden Jokowi menciptakan Indonesia Emas 2045 itulah narasi persatuan dan tonggaknya banyak. Di situ Jokowi telah mewarisi narasi persatuan, bahwa siapa pun presidennya, jaga Indonesia Emas 2045. Indonesia Emas 2045 dapat menjaga kolektivisme bangsa,” ujar Fahri.
Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Prof Aidul Fitriciada Azhari mengatakan ketiga capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sama-sama mempunyai karakter kepemimpinan yang kuat dan baik.
Hanya saja, Aidul mengemukakan, masing-masing capres punya perbedaan kapasitas dalam menghadapi tantangan yang muncul di masa depan.
“Ganjar Pranowo punya kemampuan menghadapi tantangan internal atau domestik, sebab gaya kepemimpinannya yang tidak terlalu ‘tinggi, merakyat’. Jika tantangannya itu bersifat global maka Prabowo dan Anies Baswedan punya keunggulan komparatif,” ujar Aidul.
Aidul menyebut, situasi Pilpres 2024 tidak akan jauh berbeda bila dianalisa dan diperbandingan dengan sejarah Pemilu 1955 dan 2019, di mana setiap ideologi punya basis pemilih masing-masing, dimana poros nasionalisme selalu berada di depan.
“Sementara Prabowo dan Anies punya irisan yang sama yakni kalangan santri, meskipun yang paling santri sebenarnya Anies Baswedan. Sedangkan Ganjar Pranowo dari kelompok nasionalis,” ucap Aidul.
Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas menyampaikan tiga nama capres yang populer beredar sekarang merefleksikan bahwa pemilu Indonesia memang merepresentasikan aspirasi publik.
“Memang banyak kritik terhadap model politik kuantitatif. Hanya dari hasil survei, ketiga nama capres inilah ditemukan popularitasnya paling tinggi di tengah masyarakat,” imbuh Sirojudin.